Antioxidant Activity Test of "Aia Tempayang" With DPPH Metode (2,2-Diphenyl-1 Picrylhydrazyl)

Dera Elva Junita(1), Gemala Anjani(2*), Muflihatul Muniroh(3), Nurmasari Widyastuti(4), Anang M Legowo(5), Ahmad Syauqy(6)
(1) Universitas Diponegoro (Undip)
(2) Department of Nutrition Science Faculty of Medicine, Diponegoro University
(3) Physiology Department, Faculty of Medicine, Diponegoro University
(4) Department of Nutrition Science Faculty of Medicine, Diponegoro University
(5) Faculty of Food Technology, Diponegoro University
(6) Department of Nutrition Science Faculty of Medicine, Diponegoro University
(*) Corresponding Author
DOI : 10.30604/jika.v7i3.1023

Abstract

Aia Tempayang is a traditional West Sumatera drink made from sappan wood (caesalpania sappan), pangdahai/scaphium macropadum, and basil seeds (Ocimum basilicum). Aia tempayang is simple to find and can be found in stalls that sell it in packs. The local society consumes aia tempayang because it is thought to reduce fever and treat canker sores. Sappan wood, pangdahai, and basil have antioxidant, anti-inflammatory, anticancer, and antibacterial properties. Because there has been no research on the health benefits of aia tempayang drink, the goal of this study was to determine the antioxidant activity of aia tempayang drink as well as the antioxidant activity of each ingredient. The DPPH method was used in this study to assess antioxidant activity (2,2-diphenyl-1 Picrylhydrazil). aia tempayang drink by steeping dry sappan wood, pangdahai, and basil seeds in warm water for 20 minutes at 70 Degrees Celsius, then filtering it. As a comparison, aia tempayang wrought material dissolved in ethanol was used. Comparison of components aia tempayang drink S: 56%, KS:9%, BS:35% made in 3 graded doses where dose 1 (S 4 g: KS 0.67 g: BS 2.5 g); dose 2 (S 8 g): KS 1.34 g: BS 5 g); and dose 3 (S 8 g): KS 1.34 g: BS 5 g) (S 16 g: KS 2.68 g : BS 10 g). The results of testing the antioxidant activity of aia tempayang drink showed an IC50 value of 4,417 g/l, while aia tempayang material in ethanol obtained an IC50 value of 2,018 g/ll. This shows that at a concentration of 4,417 g/l it can reduce free radicals by 50% where this result is the same as being located between dose 3 and dose 4. Testing the antioxidant activity of each ingredient according to the dose brewed with warm water obtained IC50 values as follows: 0,852 g/l, pangdahai 0,480 g/l and basil seeds 2,197 g/l. This shows that pangdahai has a high activity compared to sappan wood and basil seed.


Abstrak: Aia Tempayang merupakan minuman tradisional khas Sumatera Barat yang berasal dari kombinasi kayu secang (caesalpania sappan) , kembang semangkuk (pangdahai/scaphium macropadum) dan biji selasih (ocimum basilicum). Aia tempayang secara komersial dijual dalam 1 kemasan. Bagi masyarakat sekitar, aia tempayang dikonsumsi karena dipercaya dapat menurunkan panas dan mengobati sariawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan minuman aia tempayang serta aktivitas antioksidan rmasing–masing bahan Metode pengujian aktivitas antioksidan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Persiapan minuman aia tempayang dilakukan dengan cara bahan kayu secang kering, kembang semangkuk, dan biji selasih diseduh dengan air hangat suhu 70 Derajat Celsius selama 20 menit, lalu disaring. Bahan kering aia tempayang yang dilarutkan dengan pelarut etanol digunakan sebagai pembanding. Perbandingan komponen simplisia aia tempayang yaitu S : 56% , KS :9% , BS : 35% dibuat dalam 3 dosis bertingkat dimana dosis 1 (S 4 g: KS 0,67 g : BS 2,5 g) ;  dosis 2 (S 8 g: KS 1,34 g : BS 5 g) dan dosis 3 (S  16 g: KS 2,68 g :BS 10 g). Hasil pengujian aktivitas antioksidan minuman aia tempayang menunjukkan niai IC50 4,417 g/l , sedangkan bahan aia tempayang yang dilarutkan etanol diperoleh nilai IC50 sebesar 2,018 g/l. Hal ini menunjukkan pada konsentrasi 4,417 g/l dapat meredam radikal bebas sebanyak 50% dimana hasil ini sama dengan terletak diantara dosis 3 dan dosis 4.Pengujian aktivitas antioksidan masing–masing bahan sesuai dosis yang diseduh dengan air hangat diperoleh nilai IC50 sebagai berikut kayu secang 0,852 g/l, kembang semangkuk 0,480 g/l, dan biji selasih 2,197 g/l. Hal ini menunjukkan kembang semangkuk memiliki aktivitas yang tinggi dibandingkan kayu secang dan biji selasih.

Keywords


aia tempayang; antioksidan; kayu secang; kembang semangkuk; biji selasih

References


Ardhi, A. M. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan. Sci. J. Pharm. Dev. Med. Appl. 24, 4–9 (2011).

Aziz, T., Febrizky, S., Mario, A. D. Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Persen YIELD ALKALOID dari Daun Salam India (Murayya koenigii). Kim. Tek. 20, 1–6 (2014).

Dhage P, Kasture SB, M. M. Analgesic, anti-inflammatory, antioxidant and antiulcer activity of ethanolic extract of Sterculia Scaphigera Hance (Sterculiaceae) seeds in mice and rats. Int J Biol Pharm Res 4, 35–45 (2015).

Dia, S.P.S., Nurjanah, Jacoeb & A.M. Komposisi Kimia dan Aktivitas Antioksidan Akar, Kulit Batang dan Daun Lindur. JPHPI 18, 209 (2015).

Firdiyani, F., Agustini, W, T., Ma’ruf & W.F. Ekstraksi Senyawa Bioaktif sebagai Antioksidan Aami Spirulina platensis Segar dengan Pelarut yang Berbeda. JPHPI 18, (2015).

Kawk, H. W., Nam, G. H., Kim, M. J., Kim, S. Y. & Kim, Y. M. Scaphium affine Ethanol Extract Induces Anoikis by Regulating the EGFR/Akt Pathway in HCT116 Colorectal Cancer Cells. Front. Oncol. 11, 1–12 (2021).

Lim et al. Antioxidative activity of some solvent extract from Caesalpinia sappan Linn. Korean J. Food Sci. Tech. 28, 77?82 (1997).

Molyneux, P. The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol. 26, 211–219 (2004).

Nurcahyanti, A. D. R., Dewi, L. & Timotius, K. H. Antioxidant and Antibacterial Activities from Polar and Non Polar Basil (Ocimum sanctum Linn) Seed Extracts. J. Teknol. dan Ind. Pangan 22, 1–6 (2011).

Palupi, Musthikaningtyas Retno, T. D. W. Making Functional Drink Liang Tea Bay Leaves ( Eugenia polyantha ) with Addition of Ginger Filtrate and Secang Wood Filtrate. Hurnal Pangan dan Agroindustri 3, 1458–1464 (2015).

Phaniendra, A., Jestadi, D. B. & Periyasamy, L. Free Radicals: Properties, Sources, Targets, and Their Implication in Various Diseases. Indian J. Clin. Biochem. 30, 11–26 (2015).

Rahmatiyah, R. Penggunaan butil hidroksi toluen untuk menghambat ketengikan minyak kelapa hasil olahan petani. J. Mat. Sains dan Teknol. 13, 87–93 (2012).

Reni Yuslianti, Euis. 2018. Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan. Sleman. DeePublish.

Sarastani, D., S.T., S., T.R., M., Fardiaz, D. & Apriyantono, A. Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak Biji Atung (Parinarium glaberrimum Hassk.). J. Teknol. dan Ind. Pangan 13, 149–156 (2002).

Sari, L. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya. Maj. Ilmu Kefarmasian III, 1–7 (2006)

Shebis, Y., ILuz, D., Y.K., T., Dubinsky, Z. & Yehoshua, Y. Natural Antioxidant : Function and Sources. Food Nutr. Sci. 4, 634–649 (2013).

Sugiyanto, R. . Paparan zat potensial karsiogenik melalui MNPCE ASSAY Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L) dalam Upaya Prevensi Kerusakan DNA. (Universitas Gadjah Mada, 2011).

Utari, F. D., Sumirat, S. & Djaeni, M. Produksi Antioksidan dari Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Menggunakan Pengering Berkelembaban Rendah. J. Apl. Teknol. Pangan 6, 1–4 (2017).

Vardar-Ünlü, G. et al. Antimicrobial and antioxidant activity of the essential oil and methanol extracts of Thymus pectinatus Fisch. et Mey. Var. pectinatus (Lamiaceae). J. Agric. Food Chem. 51, 63–67 (2003)

Warsi & Sholichah, A. R. Phytochemical screening and antioxidant activity of ethanolic extract and ethyl acetate fraction from basil leaf (Ocimum basilicum L.) by DPPH radical scavenging method. IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng. 259, (2017)

Widayati, E. Oxidasi Biologi,Radikal Bebas, dan Antioxidant. Maj. Ilm. Sultan Agung 50, 26–32 (2012).

Winarsih. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. (Kanisius Jogjakarta, 2007).

Younus, H. Therapeutic Potentials of Superoxide Dismutase. Int. J. Health Sci. (Qassim). 12, 88–93 (2018).


Article Statistic

Abstract view : 244 times
PDF (Bahasa Indonesia) views : 82 times

Dimensions Metrics

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Dera Elva Junita, Gemala Anjani, Muflihatul Muniroh, Nurmasari Widyastuti, Anang M Legowo, Ahmad Syauqy

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.