Perbedaan Metode Peer Teaching dengan Metode Jigsaw Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Abstract
Adolescents are particularly vulnerable to the problem of the triad of adolescent reproductive health that includes sexuality, HIV/AIDS and drugs. Lack of knowledge among adolescents is one of the causes of risky behavior on reproductive health. Health education through peer teaching method and jigsaw method can improve knowledge and prevent adolescent reproductive health problems. The purpose of this research is to analyze the differences between the effects of peer teaching method with jigsaw method toward the level knowledge of reproductive health students SMPN 1 Cilegon. The research design is quasi-experiment with non equivalent control group. The research sample consisted of 42 respondents to the peer teaching group and 42 respondents to the jigsaw group which is chosen by stratified random sampling. The results of the analysis of statistical tests using t-dependent test shows that there is significant influence after being given health education with p value 0.001 (p less than 0.05) and the results t-independent test obtained p value 0.021 (p less than 0.05), which shows the differences in effect between peer teaching method with jigsaw method toward the level knowledge of reproductive health students SMPN 1 Cilegon. The suggestion of this research is to use the jigsaw method as an alternative method in providing adolescent reproductive health education.
Keywords
References
Anggorowati, N. P. (2011). Penerapan Model Pebelajaran Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran Sosiologi. Jurnal Komunitas Volume 3: 103-120.
Agustiani, H. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bastable, S.B. (2002). Perawat sebagai Pendidik. Jakarta: EGC
BKKBN. (2006). Panduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja. Diakses dari http://www.bkkbn.go.id/
BKKBN. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Diakses dari http://www.bkkbn.go.id/
BKKBN. (2011). Kajian Profil Penduduk Remaja. Policy Brief Seri 1 Nomor 6. 1-4. Diakses dari http://www.bkkbn.go.id/litbang
BNN. (2014). Gelar FGD Evaluasi Penanganan Pecandu Narkoba di Banten. Diakses dari http://www.bnn.go.id/
Budiman dan Agus. (2013). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Daryanto dan Muljo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gara Media.
Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2012. Diakses dari www.depkes.go.id/
Depkes RI. (2008). Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Integratif di Tingkat Pelayanan Dasar. Diakses dari http://www.gizikia.depkes.go.id/
Djamarah, S. dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Efendi, F dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Feldman, P.O. (2009). Human Development. Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika.
Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Ikromah, Asmaningrum, dan Sulistiyorini. (2015). Perbedaan Metode Buzz Group Discussion dengan Peer teaching Audiovisual Terhadap Tingkat Pendidikan Warga Binaan Tentang HIV/AIDS di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan Volume 3 Nomor 1. 82-89.
Isjoni. (2007). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Pekan Baru: Alfabeta.
Kumalasari, I dan Iwan, A. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Medika Salemba.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., dan Snyder, S. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 7 Volume 1. Jakarta: EGC.
Lestari, H dan Sugiharti. (2011). Perilaku Beresiko Remaja Di Indonesia Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 1(3): 136-144.
Lie. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi Cetakan Ketujuh. Bandung: Rosdakarya.
Moedjiono. (1996). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam dan Effendi, F. (2009). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Medika Salemba.
Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.
Palennari, M., Hartati, dan Syamsiah. (2008). Penerapan Metode Peer Group Teaching dalam Proses Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makasar. Bionature Volume 9. 121-125.
Riskesdas. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Diakses dari http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/
Rusman. (2008). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesional Guru. Bandung: Rajawali Pers.
Simamora, R.H. (2009). Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
SKRRI. (2007). Pendewasaan Usia Perkawinan dan Hak-Hak Reproduksi Bagi Remaja Indonesia. Diakses dari http://ceria.bkkbn.go.id/
Setiani, I., Kade, A., dan Lamba, H.A. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Pengetahuan Awal yang Berbeda Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako 1(2):32-38.
Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning: Cara Efektif dan Menyenangkan Pacu Prestasi Seluruh Peserta Didik. Bandung: Nusa Media.
Soetjiningsih dan IG.N. Gde Ranuh. (2015). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC
Sugianto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulastri dan Diana. (2009). Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Biologi di SMPN 3 Cimalaka. Jurnal Pengajaran MIPA. 13(1): 15-22.
Supriati, E. dan Sandra, F. (2009). Efek Paparan Pornografi Pada Remaja SMP Negeri Kota Pontianak Tahun 2008. Makara Sosial Humaniora, 13(1): 48- 56.
Wahyuningsih, M. (2015). Pengaruh Edukasi Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Tentang TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Respati. 1(2): 67-82.
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
Widodo, S.T.M. (2012). Analisis Kendala dan Kebutuhan Remaja Akan Layanan dan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Respati Medika. 10 (1):1-7.
Wong, D., Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M., dan Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta: EGC.
Article Statistic
Abstract view : 1035 timesDOWNLOAD PDF (Bahasa Indonesia) views : 558 times
Dimensions Metrics
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.